Makalah Perekonomian Indonesia
Tentang
Praktek Perekonomian liberalis dan sosialis Indonesia
Tentang
Praktek Perekonomian liberalis dan sosialis Indonesia
Di Susun Oleh
Fadly Khairul Ikhwan
KATA PENGANTAR
puji dan
syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul Sistem
perekonomian Indonesia. Selain sebagai tugas, makalah yang saya buat
ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Praktek Perekonomian liberalis dan sosialis
Indonesia
Dengan
demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai perkembangan perekonomian di
Indonesia. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar kedepannya
kami mampu lebih baik lagi.
Depok ,24
April 2015
Penyusun
Fadly
Khairul Ikhwan
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Menurut
kamus bahasa Indonesia modern, sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan
peristiwa yang di susun dan di atur baik-baik. Atau cara,metode yang terartur
untuk melakukan sesuatu. Setiap sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat
terdiri dari beberapa subsistem yang biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.
sistem
perekonomian Indonesia sudah terjadi pada awal peradaban manusia. Orang-orang
sudah melakukan kegiatan ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain saat itu orang-orang
belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain atau
dengan orang yang tidak di kenal. Walaupun orang-orang itu harus berhubungan
untuk memperoleh barang lain itu di sebut dengan barter, untuk kepentingan
masing-masing orang. Barter mempunyai arti perdagangan dengan jalan tukar
menukar barang.
Dengan
semakin bertambahnya jumlah manusia beserta kebutuhannya maka sangat di
perlukan sistem perekonomian yang bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem
perekonomian lebih teratur dan terencana.
Rumusan
Masalah
Dari latar
belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah.
Sebagai berikut :
1. Bagaimana
sitem perekonomian liberalis dan sosialis di Indonesia ?
2. Apa saja
contoh praktek perekonomian liberalis dan sosialis di Indonesia ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Ekonomi Liberal dan Sosialis di Indonesia
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis di Indonesia
1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Ekonomi Liberal dan Sosialis di Indonesia
2. Untuk mengetahui contoh praktek perekonomian liberal dan sosialis di Indonesia
PEMBAHASAN
SISTEM
EKONOMI LIBERALIS DI INDONESIA
Jika kita lihat lagi dampak yang ditimbulkan dari
adanya ekonomi liberal, dengan demikian maka ketimpangan ekonomi,
kesemena-menaan dan kesenjangan sosial akan terjadi. Karena yang kaya akan
semakin menjadi kaya sedangkan yang miskin akan semakin menjadi miskin karena
tidak adanya pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat. Fakta lapangan
telah mengatakan bahwa peran liberal hanya dimiliki oleh sekelumit orang saja
yang mampu bertahan dalam keadaan tersebut yaitu pemilik modal, singkat kata
merekalah pemilik modal, yang memonopoli pasar.
Demikian juga, kebijakan ekonomi Indonesia yang
sedikit menganut ekonomi liberal dan tidak tegas yang hanya menguntungkan
daerah kaya atau maju tetapi juga mengutungkan orang kaya. Misalnya saja
terutama di masa Orde Baru kita melihat bagaimana konglomerat kalau meminjam
uang dalam jumlah besar di bank tidak diwajibkan memiliki jaminan atau agunan,
sementara pedagang kecil kalau pinjam uang di bank harus memenuhi macam-macam
agunan dan kewajiban yang sulit dipenuhi.
Coba kalau kita berkaca kepada sebagian negara yang
menggunakan asas ekonomi liberal seperti Amerika Serikat, maka ketidakmerataan
pendapatan dalam penduduknya akan dapat sering anda lihat, sekalipun Amerika
Serikat tergolong negara yang maju. Para pemilik modal dan jutawan tenar
layaknya Donald Trump dan Bill Gates, keduanya akan mampu bertahan dan bahkan
terus menguasai, mendominasi dan memonopoli pasar. Sedangkan masyarakat
kalangan bawah dan menengah dipastikan akan menjadi korbannya.
CONTOH
PRAKTEK EKONOMI LIBERALIS DI INDONESIA
Contoh bukti praktek ekonomi liberal di negara kita yang
gamblang dapat kita lihat yaitu pada proyek minyak blok Cepu yang pada akhirnya
infestor asing (Exxon Mobile) berhasil mengungguli Pertamina selaku perusahaan
negara. Belum lagi Freeport di Papua yang dikuasai Infestor asing dari Amerika.
Akibatnya eksploitasi tersebut hanya menguntungkan pihak infestor saja,
sedangkan mereka tidak memperdulikan Indonesia selaku pemilik bahan bakunya.
Hal ini terjadi karena kurangnya adanya ketegasan
dari pihak Indonesianya sendiri. Pemerintah takut akan resiko yang akan
dihadapinya jika melaksanakan kebijakan yang dirasa akan merugikan pihak asing.
Dengan demikian jika kita lihat dari contoh di atas maka keadilan sosial tidak akan tercapai dan jauh dari prinsip nasionalisme yang menjunjung tinggi asas keadilan sosial untuk masyarakatnya.
SISTEM EKONOMI SOSIALIS DI INDONESIA Dengan demikian jika kita lihat dari contoh di atas maka keadilan sosial tidak akan tercapai dan jauh dari prinsip nasionalisme yang menjunjung tinggi asas keadilan sosial untuk masyarakatnya.
Dalam kasus Indonesia, kapitalisme global telah
menjadikan sistem ekonomi Indonesia mengarah pada spectrum kapitalistik karena
besarnya pengaruh modal terhadapnya. Kondisi seperti ini terlihat pada
ketiadaan kemandirian dengan tergantung pada utang luar negeri yang menyebabkan
Indonesia harus tunduk pada pemilik modal. Oleh sebab itu Indonesia harus terus
bebenah khususnya dalam system perekonomiannya. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem
ekonomi yang diterapkan di Indonesia sangat bergantung atau dipengaruhi oleh sistem
politik yang tengah berkembang.
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959,
maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi
Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh
pemerintah). Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan
sehingga mematikan motovasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing
secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
Tujuan yang hendak dicapai bukanlah sekedar
mencetuskan suatu terobosan ekonomi melelui big push, melainkan juga untuk
mendorong perkembangan masyarakat yang lebih menyeluruh artinya untuk mencapai
demokrasi nasional yang kemudian akam menuju pembangunan tahap sosialisme. Dengan
sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam
sosial, politik, dan ekonomi. Semua aktivitas ekonomi disentralisasikan di
pusat pemerintahan sementara daerah merupakan kepanjangan dari pusat. Dan hal ini
menunjukkan ciri khas dari sistem ekonomi sosialis dimana Sistem Ekonomi
Sosialis merupakan sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Contoh negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Kuba, Korea, Eropa Timur
dan RRC.
CONTOH
PRAKTEK SISTEM EKONOMI SOSIALIS DI INDONESIA
v
Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
dengan
tujuan:
- Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
- Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
- Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
Maka pada
tanggal 25 Agustus 1959 pemerintah mengumumkan keputusannya
mengenai penuruan nilai uang (devaluasi), yaitu sebagai berikut.
- Uang kertas pecahan bernilai Rp. 500 menjadi Rp. 50
- Uang kertas pecahan bernilai Rp. 1.000 menjadi Rp. 100
- Pembekuan semua simpanan di bank yang melebihi Rp. 25.000
Tetapi usaha
pemerintah tersebut tetap tidak mampu mengatasi kemerosotan ekonomi yang
semakin jauh, terutama perbaikan dalam bidang moneter. Para pengusaha daerah di
seluruh Indonesia tidak mematuhi sepenuhnya ketentuan keuangan tersebut.
v
Dekon dan Peraturan 1963
Pada bulan
Maret 1963, dicanangkan Deklarasi Ekonomi (Dekon). Dimaksudkan untuk
menguraikan metode yang hendak digunakan untuk melaksanakan Rencana Delapan
Tahun. Menurut Dekon, pertumbuhan ekonomi akan terjadi dalam dua tahap yakni :
- Tahap pertama adalah penataan ekonomi yang sifatnya nasional dan demokratis serta bersih dari sisa peninggalan imperialisme dan feodalisme.
- Tahap Kedua adalah tahap pembangunan ekonomi sosialis Indonesia
Dekon
mencerminkan maksud pemerintah untuk mengadakan perubahan yang radikal dalam
kebijaksanaan ekonominya. Dekon memberi bimbingan positif untuk empat bidang
yakni:
- Penentuan laju pertumbuhan ekonomi
- Peningkatan laju penanaman modal dalam negeri dan asing
- Pembukaan hubungan ekonomi internasional
- Penentuan kegiatan ekonomi sektor swasta, koperasi dan negara
Peraturan 26
Mei merupakan suatu program stabilisasi ekonomi yang dilaksanakan melalui empat
belas peraturan untuk membendung inflasi. Mengandalkan mekanisme pasar dan
harga-harga yang ditentukan melalui mekanisme tersebut. Merupakan upaya berani
untuk menyeimbangkan anggaran nasional, menghapuskan banyak pengawasan harga,
memberikan otonomi yang besar kepada perusahaan negara dan menyerahkan
perusahaan kecil kepada pemerintah daerah. (Yahya Muhaimin,1991)
KESIMPULAN
Dengan demikian dalam sistem ekonomi liberal di Indonesia , akan berdampak ketimpangan
ekonomi, kesemena-menaan dan kesenjangan sosial akan terjadi. Karena yang kaya
akan semakin menjadi kaya sedangkan yang miskin akan semakin menjadi miskin
karena tidak adanya pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat di
Indonesia. Sedangkan, Sistem ekonomi sosialis di Indonesia lebih baik dibanding
liberal karena seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan
diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Dan dapat memakmurkan
masyarakatnya lebih merata. Namun sistem sosialis ini pengaruh pemerintah lebih
dominan dan dapat disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar